Home » » MENATAP KENAIKANNYA KE SORGA

MENATAP KENAIKANNYA KE SORGA

Written By kak yudi on Tuesday, September 11, 2012 | 5:22 AM


Setelah Yesus menyampaikan pesan-pesan terakhir-Nya kemudian Ia terangkat ke sorga. Ia melakukan itu di depan mata para pengikut-pengikut-Nya, termasuk kesebelas murid-Nya,  untuk membuktikan bahwa Ia adalah Allah yang berasal dari sorga. Ia bukan sekedar nabi, Ia lebih dari malaikat, Ia bukanlah sekedar mahluk sorga, Ia adalah Allah sendiri. Kelahiran-Nya melalui Maria hanyalah sebagai sarana kedatangan-Nya ke atas muka bumi ini. Sekarang Ia kembali ke tempat asal-Nya. Ia kembali ke tempat kemuliaan, dalam terang yang tak terhampiri oleh manusia berdosa.
Kenaikkan-Nya ke sorga hendak menunjukkan bahwa Ia adalah Allah yang mengatasi langit dan bumi. Perhatikan, setelah Tuhan Yesus bangkit  Ia berkata: “Segala kuasa.........ini benar! Segala kuasa dalam jagad raya ini, termasuk alam maut tidak dapat menaklukkan-Nya, sebaliknya Yesus Kristus  yang mengatasi semua itu. Dengan kenaikkan-Nya ke sorga membuktikan kehebatan, keperkasaan dan kuasa-Nya yang tidak terjangkau oleh akal dan pikiran manusia.
Selanjutnya Alkitab berkata bahwa Ia duduk di sebelah kanan Allah Bapa  (Mrk 16:19). Apa yang dimaksud duduk di sebelah kanan Allah (ekathisen ek deksion tou theou). Dengan mengerti kebenaran ini niscaya kita akan merasa sejahtera dan menjadi kuat, sebab kita mengenal siapa yang kita percayai.
Duduk di sebelah kanan artinya: Ia menerima kemuliaan dan kuasa pemerintahan.  Ini berarti Ia aktif bekerja dan memerintah dunia dan sorga.  Ia bukanlah Allah yang jauh dan pasif. Ia adalah Allah yang dekat dan aktif. Ia adalah penguasa yang aktif bekerja menyelenggarakan pemerintahan-Nya. Tanpa sadar seringkali  kita menganggap Tuhan Yesus adalah Allah yang pasif. Ia berada nun jauh di sana dan tidak terjangkau oleh kita. Dengan demikian kita tidak dapat mempercayai kuasa dan kehadiran-Nya. Dalam hal ini patut kita mencontoh  perwira Romawi yang sedemikian percaya kepada otoritas Yesus dan kekuasaan-Nya (Mat 8:5-13).
“Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepadaNya: “Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita.” Yesus berkata kepadanya: “Aku akan datang menyembuhkannya.” Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan dibawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.” Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikutiNya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.”
Demikianlah kalau kita percaya kepada-Nya dan bergantung kepada-Nya kepercayaan kita terjamin sebab yang kita percayai adalah Allah yang Maha Besar. Dia bukan sekedar nabi atau tokoh agama tetapi Dia adalah Allah yang Maha Kuasa. Memiliki Tuhan Yesus berarti bebas dari cemas, takut, kuatir, dll sebab Allah kita Tuhan Yesus mengatasi langit dan bumi. Apapun Problemmu karena Ia adalah Allahmu maka Ia mau campur tangan dan mampu serta mau menolongmu. Jangan ragukan kasih dan kuasa-Nya, percayakan kepada-Nya sebab Ia hidup dan berkuasa.
Dalam sejarah gereja terbukti pernyataan-Nya atas umat-Nya. Ketika Saulus menganiaya orang Kristen Yesus tampil dan berkata Saulus, Saulus mengapa engkau menganiaya Aku. Tatkala Stefanus dianiaya, Tuhan Yesus sudah berdiri  di sebelah kanan Allah (Kis 7:55), Ia siap menolong. Dan akhirnya memang Tuhan Yesus bertindak dan menjamah Saulus yang kemudian namanya berubah menjadi Paulus dan melayani Tuhan (Kis 9:4).
Sering kita kurang menyadari dan mempercayai kuasa Allah, sehingga perasaan negatif menguasai kita dan kita hendak menyelesaikan semua masalah dengan cara kita sendiri. Seringkali kita hidup dan berjalan seperti anak yatim piatu yang tidak memiliki pegangan dan harapan (Roma 8:15). Tapi seharusnya, kita harus mengaitkan seluruh tindakan hidup, rencana, persoalan kita dengan Tuhan, dengan kesadaran bahwa Dialah Allah yang berkuasa atas hidup kita. Dialah yang berhak menentukan segala-Nya. Amin. (ES)

Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. batak bermazmur - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger