Home » » 5 TAHAP KOMUNIKASI

5 TAHAP KOMUNIKASI

Written By kak yudi on Tuesday, September 11, 2012 | 5:28 AM


“Pokoknya aku tidak mau membicarakannya!” Pernah mendengar ucapan ini dari pasangan Anda? Pernah menggunakan ucapan ini pada waktu Anda kehilangan kesabaran (atau kehabisan gagasan) tentang apa yang akan diutarakan selanjutnya?
Ada alasan-alasan mendasar mengapa kebanyakan kita tidak dapat melewati atau menggapai hal ini. Dan juga ada prinsip-prinsip dasar Alkitabiah yang dapat menolong kita berkomunikasi dengan lebih efektif. Mengapa sebagian orang tidak bisa atau sukar berkomunikasi? Mereka sering terhambat oleh 4 hal mendasar (kelemahan) berikut ini :
1. Hanya sedikit orang yang mampu berbicara dengan orang lain. Mereka tidak pernah diajarkan bagaimana berbagi perasaan secara terbuka dengan orang lain dan mereka kesulitan merangkai kata.
2. Sebagian orang merasa takut meng-ungkapkan perasaan atau pikirannya. Mereka tidak ingin menanggung resiko ditolak atau terluka jika orang lain tidak setuju dengan mereka. Inilah alat perlindungan mereka. Kemampuan berkomunikasi tidak hilang jika pasangan dalam pernikahan hidup terpisah. Keinginan berkomunikasi yang mengalami perubahan. Ketika salah seorang tidak lagi ingin mengerti atau dimengerti, timbullah jarak di antara keduanya.
3. Sebagian orang bersikap bahwa berbicara tidak akan menghasilkan kebaikan, jadi mengapa harus bersusah payah? Mereka tidak mampu menjangkau hati orang lain, karena itu mereka berhenti mencoba.
4. Sebagian orang tidak percaya bahwa sebagai manusia mereka memiliki sesuatu untuk diberikan. Mereka tidak berpikir bahwa gagasan mereka berharga. Mereka memiliki apa yang disebut sebagai citra diri buruk dan akibatnya, mereka menyembunyikan komentar dan perasaan pribadi. Mereka sulit menerima diri sendiri.
Ada kalanya kesulitan berkomunikasi dengan baik dapat diketahui dengan mudah. Namun ada kalanya, sukar dideteksi karena diselubungi oleh alasan yang bercampur-baur dan rumit. Pikirkan kembali situasi ketika Anda berdua tidak dapat berkomunikasi. Apa alasan yang sebenarnya?
Dalam bukunya yang amat baik, Why Am I Afraid to Tell You Who I Am? John Powell menyatakan setidaknya kita berkomunikasi pada lima tahap yang berbeda, dari bahasa klise yang dangkal sampai pada kejujuran pribadi yang mendalam. Hambatan-hambatan seperti takut, apatis atau buruknya citra diri membuat kita bertahan pada tahap yang dangkal, tetapi jika kita terbebas dari kelemahan, kita dapat maju ke tahap yang lebih dalam dan berarti.
Lima tahap komunikasi menurut Powell terdiri dari:
Tahap lima: Percakapan Klise. Percakapan seperti ini membuat kita merasa aman. Kita memakai kata-kata seperti “Apa Kabar?” “Bagaimana keadaan keluarga Anda?” “Dari mana?” “Saya suka baju Anda?” Dalam percakapan seperti ini tak ada unsure pribadi. Tiap orang tetap aman di balik perlindungan dirinya.
Tahap empat:  Menceritakan Kenyataan Tentang Orang Lain. Pada tahap ini kita bermaksud memberitahu pihak lain apa yang dikatakan orang lain, tetapi kita tidak berkomentar secara pribadi terhadap hal tersebut. Kita hanya melaporkan fakta yang ada seperti siaran berita. Kita juga membicarakan orang lain dan sedikit bercerita, tetapi tidak membiarkan diri mencurahkan perasaan terhadap hal ini.
Tahap tiga : Gagasan dan Penilaian Saya. Inilah tahap permulaan komunikasi yang sebenarnya. Pribadi-pribadi yang ber-komunikasi ingin keluar dari persembunyiannya dan berani mengambil resiko untuk menyam-paikan gagasan dan keputusannya. Ia masih berhati-hati dan jika merasa pendapatnya tidak diterima, ia akan mudur kembali.
Tahap Dua : Perasaan dan Emosi Saya. Sekarang pribadi-pribadi yang berkomunikasi membagikan perasaan tentang kenyataan yang dilihat, gagasan dan penilaiannya. Perasaan mulai diungkapkan. Jika seseorang benar-benar ingin membagikan apa yang ada dalam pikirannya dengan orang lain, ia harus mencapai tahap membagikan perasaan.
Tahap Satu : Komunikasi yang Melibatkan Emosi dan Perasaan Pribadi Secara Jujur dan Sepenuhnya. Semua hubungan yang mendalam, khususnya dalam hubungan pernikahan, harus didasarkan pada keterbukaan dan kejujuran yang sepenuhnya. Mungkin sulit untuk dipakai karena mengandung resiko, resiko ditolak karena kejujuran kita, tetapi hal itu penting agar hubungan dalam pernikahan dapat bertumbuh. Ada kalanya tahap ini dapat dicapai dan di saat lain komunikasi yang terjadi tidak seutuh yang diharapkan.
Inilah lima tahap komunikasi. Hanya Anda yang tahu, pada tahap lama komunikasi terjadi dalam pernikahan Anda. Tetapi tanyakan pada diri Anda sendiri, “Seperti apa jenis komunikasi kami? Di tahap mana komunikasi kami? Bagaimana kami dapat mencapai Tahap Satu dalam komunikasi?” /Yd

Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. batak bermazmur - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger